Mendadak Hampir Jadi Calon Menantu




"Tidak Nak, Ibu mau nanya, kamu anak mana?" sambil dengan parasnya yang tampak lelah dan bercahaya salam terik itu si Ibu tersenyum riang menanyakan hal itu, "saya asli Aceh, Ibu dimana?"

Ibu :  "Lihat kakak itu cantik sekalii", (Sebutnya sambil jalan berdampingan dengan seoranga dik kecil disebelahnya)

Gadis : "Buuuk", (tegur sapa sambil terus berjalan dengan teman bergegas menuju kampus)

Ibu: "Nak, nak, nak, sini dulu, kamu memang benar2 cantik sekali", (jeritnya dari jarak  1 meteran selepas temu wajah tadi)

Gadis : "Ada yang bisa saya bantu ?" (menawarkan diri seperti biasanya ketika jumpa-jumpa sesama siapa aja)

Ibu: "Kamu asli mana?"

Gadis: "Aceh Buk"

Ibu: Aceeeeeh? Aceh mana ?

Gadis: Iya Buk, di Aceh U----, Ibu dari mana?

Ibu: Ibu dari Sabang, (jawabnya yang tampak lelah tapi begitu riang)

Gadis: ooooh iya Buk (bingung ini apa gerangan?)

Ibu: Nak, sini dekat lagi, ini mau bilang ini (sambil senyum-senyum dalam terik yang tampak wajahnya bercahaya)

Gadis langsung saja menarik temannya juga turut mendekat, karena merasa aneh tapi bukan curiga.

Ibu: Uda ada calonnya?

Gadis: (salting gak tau jawab apa)

Ibu: Ibu mau jadikan calon menantu (tambahnya langsung sambil berbisik), anak Ibu hafidzh 30 Juz, sedang mau sidang dan selesai kuliah bentar lagi.

Sambil tersenyum2 sendiri si Gadis merasa minder dengan hafidzhnya yang 30 juz, sedangkan si gadis cuman jus 30 (belum kelar juga- jarang muraja'ah)

Gadis: Maaf Buk, sepertinya ia lebih aman bukan sama saya, (sambil senyum salut untuk anaknya) itu bidadari surga yang dapetin Buk,

Ibu: Nggak Nak, Ibu nggk masalah dengan kamunya, Ibu kasihkan nomor hp kamu bisa ? Biar kenalan dulu. Anak ibu ada tiga orang, tiga0tiganya hafidhz, mau selesai hafalannya. Dia nggk pacaran, langsungg cari istri. Ibu tertarik dengan kamu.

Gadis: Maaf Buk, kalo memang jodoh Insya Allah kita akan dipertemukan lagi. (Sambil senyum aja merasa nggak enak juga, tapi....)

Ibu: Iya Nak, tidak apa-apa,

Gadis : Maaf ya Buk, kami izin masuk kampus yaaa

Si ibu dan adik kecil itu pergi langsung meninggalkan tempat dan berjalan dengan seseorang pemuda yang tidak kenal siapa beliau. Si gadis dan temannya langsung bergegas ke kampusnya sambil berbincang-bincang kagum tak karuan dan diceramahin karena nolak permintaan.

_____________________________________________________________________________

Teman gadis: kenyataan yang jadi mimpi, kesempatan ituuu, kenapa disia-siakan orang tuanya langsung yang minta, dan pandangan pertama lagi.

Gadis: Tapi anaknya kan belum tentu, mungkin dianya punya pilihan sendiri.

Teman Gadis: Kan bisa aja kenalan dulu tadi kalo ngasih nomor hp.

Gadis: mmmmmmmmmmmmmmm iya yaaa, tapi gak mungkin aja, saya banyak buat dosa bisa dapeti yang hafalan 30, pasti subhanallah kali kebaikannya, saya banyak maksiatnya

Teman Gadis: Mau berubah untuk baik kok ditolak, seharusnya ambil aja dan bilang kalo nti saya diskusi dulu dengan orang tua.

Gadis: Ok, jika ini jodoh beberapa saat lagi saya kan ketemu lagi dengan si Ibu dan kalo ditawarin nomor hpnya akan saya ambil.

___________________________________________________________

Selang beberapa menit mereka bergegas kembali dari kampus menuju perpustakaan, rehat sejenak dan tiba-tiba dari kejauhan si Ibu malah keliatan berjalan dengan si adik kecil dan pemuda tadi

Gadis: Hai, lihat itu, itu ibuuuu tadiiiii, apakah ini pertandaaaaaa?????????

Teman Gadis: Ayo minta nomor hpnya,

Gadis: Nggk beraniii, jadi gemetaran niii,,,

Teman gadis: Ayo, ini kesempatan, tadi bilangnya apakalo jodoh, mungkin itu jodohmu.

Gadis: Haaaah itu dia, kalo jodoh jalan apapun pasti dipertemukan.

Teman Gadis: iiiiiiiiissssssssssssssh diaaaa gitu kaliii, itu ibunya liat kesini

___________________________________________________________________

Ibu : Kami mau lewat sana tapi disini banyak kendaraan. (Paparnya dari kejauhan saat melihat gadis dan temannya diposisi depanya)

Gadis dan temannya: Iya Buk, hati-hati ya, selamat sampai tujuan (teriak kedua sejoli itu dari parkirannya)
___________________________________________________________________________

Catatan ini nyata: Rabu, 11 Mei 2016



Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Years Challenge: Perpustakaan Kami juga Perpustakaan Unsyiah

Dapat Wejangan Nasihat Khusus Saat Rektor Ke Pustaka Unsyiah

Warung Kopi Syiah Kuala bukti jejak Pengajar Muda