Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

SNOUCK, NEGERI PARA BEDABAH

Gambar
Berbahas hebohnya isu terhangat terkait dosen "jembatan perdamaian", maka publik bergema luas tentang akidah. Mulai dari tingkat mahasiswa, hingga masyarakat pun hendak berbicara. Aksi yang sempat terhalang saat ini, masih menyisakan sanksi terhadap dosen yang sedang bernamu di kampus UIN Ar-Raniry tersebut. Sumber : google Pendangkalan akidah selama ia memperoleh pendidikan di luar negeri itu, publik menganggap Rosnida korban perang pemikiran non muslim. Tanpa keteguhan yang kuat, niatnya sebagai jembatan perdamaian antara islam dan kristiani menimbulkan berbagai kontroversi publik. Hingga, mengulas sejarah lalu terkait para misionaris yang meradang di bumu Iskandar Muda ini, salah satunya Snouck Hourgronje. Belum banyak hal yang saya ketahui tentang Snock itu, tapi sekilas pemberitahuan berbagi informasi sesama teman pers membuat saya sedikit lebih mengenal siapa Snouck itu. Snouck dikenal berasal dari Belanda, ia seseorang yang mengerti berbagai pengetahuan tentang

I WANT TO LIKE YOU

Gambar
Sumber: google Tertatih terus daku melangkah Tetap berwajah manis walaupun kegagalan menyapa Terheran dan bingung bertanya-tanya Sedih dan pilu hati ingin berkata Namun . . . Aku sayang ayah dan bunda Aku harus selalu tersenyum pada mereka Seolah tak ada badai yang menerpa Mereka tak boleh tau jika aku merana Andaikan hati ini berani berbicara pada dunia Sungguh duka ku akan setia ditemani oleh air mata Kini aku sadar . . . Ternyata susah terasa bisa seperti mereka Anak-anak jenius yang ternama karena kerajinannya Siang dan malam terbayang bisa seperti mereka Butuh kekuatan untuk melewati ketidaknyamanan Semoga fatamorgana ini menjadi nyata Aku . . . . Sungguh ku ingin bisa seperti mereka Mengukir nama ayah dan bunda di langit biru-Nya Dzat Yang Maha Segala-galanya ALLAH SWT.

I STIIL WAIT YOU

Gambar
Aku ingin bisa . . . .  ingin bisa merangkai kata-kata  Dikala tatapan wajahmu ada dihadapanku  Sungguh tergugah hati ini untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya akan tanggung jawabmu yang selalu setia menanti kehadiranku terimakasih wahai pemilik tulang rusukku.. Ya Rabbi . . . .  Hadirkanlah cita-cita yang cerah didalam mimpinya  Disaat mataya yang penuh makna terlelapkan olehMu Berikanlah ibadah yang sempurna  Dikala ia terbangun menyapa indahnya sang surya  Dari ufuk timur mentari esok  Pastikan hari-harinya selalu sukses dengan semangat yang engkau ridhai kepadanya  Wahai engkau pemilik tulang rusuk ku

Satu Kata Empat Huruf,, " MAAF"

Gambar
Setiap malam . . .  Selalu terbayang wajahnya Tak rela hati ini menolaknya  Tapi imanku bersama hati ini  Mengingatkanku akan dosa-dosa Walau hanya dosa kecil Namun,  inilah awal yang akan menjadikan dosa besar Jujur . . .  Sungguh jiwa ini tak mampu menahannya  Aku lemah dan tak berdaya  Maafkan aku kawan . . .  Jika ku harus mundur perlahan  Langkah demi langkah menyayangimu  Ku hentikan perlahan seiring detak jantung ini  Bayanganmu yang hadir  Hampir membuka kunci pintu hatiku  Untuk mempersilakanmu beriam disana  Tapi imanku imanku imanku  Imanku meragukanmu  Walaupun imanku tak sebanding dengan apa-apa  Tapi dirinyalah yang meyakinkanku padamu  Kunci pintu hatiku ini belum bisa terbuka untukmu  Maafkan aku kawan

Sekelumit Api Tauhid

Gambar
Novel tebal lebih 574 halaman ini sangat disungguhi oleh teman saya, Cut Rita Zahara. Novelis Habiburrahman El Shirazy ini ternyata sangat menginspirasi banyak orang. Tak hanya teman saya, bahkan ciut rasa ingin membaca dari saya pun berniat ikut. Namun, sayangnya sangat dimalaskan membaca setebal ini, karena bukan hobi membaca sastra.  Tepis hal diatas, selama berorganisasi di pers, resiko tidak mengetahui berbagai hal penting akan membuat kita terdiam mendengarkan perbincangan dan diskusi temans pers. Jadi, untuk itu, mau tidak mau, kunjung membca novel-neovel dan sastra lainnya juga harus di kejar. Ketika mulai menggemar mengoleksi berbagai buku bacaan walau belum sempat dibaca, pulang pergi kunjung pustaka, pinjam sana-sini, saya sedikit menyesal dengan kesempatan yang ada, berhubung setelah saya baca, ulasan panjang hanya teringat sekelumit saja.  Seperti, Api Tauhid ini, mendengar isi novel dari Rita, membuat saya ingin menulis sedikit pemahaman awal terkait isi no