Sebebas Apakah di Pustaka Unsyiah ?
Darussalam - Perpustakaan Unsyiah telah memberikan
pelayanan dan fasilitas kepada pemustaka agar dapat menjadi agen of change.
Bahkan sejak memperoleh sertifikat akreditasi A dari Perpustakaan Nasional dan
berhasil menjebol pelayanan pustaka berbasis ISO 9001:2008, Perpustakaan
Unsyiah mulai dipadati oleh ribuan pengunjung/ pemustaka yang dominannya Mahasiswa.
Tidak hanya itu, Perpustakaan Unsyiah juga memberikan akses
bebas kepada tamu dari luar daerah untuk bisa menggunakan fasilitas yang
tersedia, namun dengan catatan harus mengikuti aturan, menggunakan kartu
pengenal yang juga telah di fasilitasi oleh Pustaka Unsyiah.
Sehubungan dengan hal itu, penulis tertarik untuk mengangkat
sebuah tulisan terkait kedekatan pemustaka terhadap Perpustakaan Unsyiah
melalui penyediaan fasilitas yang terus diperbaharui, diganti, ditambah dan
diperbanyak.
Sesuai hasil riset
yang dilakukan selama 24 jam (sehari) terdapat 30 responden yang merespon 7 pertanyaan
yang disediakan. Dalam hal ini judul riset yang diangkat adalah “Satu Jam Lebih
Dekat Bersama Perpustakaan Unsyiah”. Riset yang ditujukan kepada umum dan
dilakukan secara online tersebut akan dianalisis pada Rabu, 30 Maret 2016.
Tampak dilihat bahwa respon dari responden tersebut akan memberikan
gambaran bahwa sejauh mana pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang terdapat di
Perpustakaan Unsyiah mampu memberikan solusi dalam memenuhi keperluan bahkan
kebutuhan pemustaka secara bebas.
Dari 30 responden terdapat kurang lebih 20 orang dari
lingkup mahasiswa, 2 orang dari lingkup siswa dan 8 orang dari lingkup pekerjaan
lainnya.
Semua responden yang mengisi 96,6% menjawab telah mengunjungi
Perpustakaan Unsyiah sebelum berakreditasi A. Ini artinya kurang lebih hanya 1
orang yang mengunjungi Pustaka setelah memperoleh predikat A.
Lantas sebebas manakah pemustaka dapat memberdayakan
fasilitas yang ada di Perpustakaan Unsyiah ? Fasilitas apa yang terdapat di
Pustaka ?
Tentu jawaban setiap individunya berbeda. Kendati demikian, dalam
riset ini terdapat tanggapan-tanggapan responden tentang Pustaka Unsyiah.
1. Bebas duduk diruang mana
saja
Perpustakaan Unsyiah merupakan gedung yang
luarannya terlihat seperti bangunan Belanda, namun dalamnya indah merona.
Bangunan yang di desain minimalis tersebut berdiri kokoh dengan 4 tingkat
–(meski hingga saat ini saya belum pernah mendaki ke lantai teratas tersebut,tapi
saya pernah dengar tingkat teratas di pustaka direncanakan sebagai wadah yang
menampung kreativitas untuk berolahraga)- . Setiap lantainya dipenuhi dengan
koleksi buku berdasarkan jenisnya masing-masing.
Kebanyakan responden memilih belajar di ruang
belajar umum. Ruang ini merupakan letak yang paling dekat dengan rak-rak buku.
Jika ruang kedap suara biasanya digunakan oleh siap yang cepat dia dapat. Dalam
artian, kebanyakan pemustaka yang memilih ruang baca kedap ini untuk berdiskusi
antar kelompoknya, jadi pengunjung memang sedikit berbondong-bondong.
2. Bebas mencari buku dimana-mana
Meski masih terdapat yang langsung datang ke rak, pemustaka tetap lebih cerdas memilih kinerja pilihannya. Pemustaka tetap
lebih unggul menggunakan fasilitas bebas akses di portal pustaka sebelum kebingungan keberadaan bukunya
dimana, padahal teman kita yang bergerak
dibidang shelving telah menyusun dan merapikan keadaan buku sesuai raknya. Jika
buku tetap tidak ada, silakan cek di mejatransfer tersebut.
3. Bebas mengakses setiap kontes yang terdapat di portal pustaka, meski terdapat 29% responden belum mengetahui tujuan setiap konten tersebut.
4. Bebas berjam-jam dengan membawa tas kedalamnya sambil membawa makanan ringan dan dengan catatan bukan makanan yang beraroma berlebihan.
Dalam tahun ajaran kali ini, Perpustakaan
Unsyiah kadang telah dipadati dengan pemustaka yang bersiap check in untuk
segera masuk ke Pustaka. Ada juga yang memadati kantin sederhana tapi lengkap
dengan fasilitas fotocopy dan penyediaan makanan ringan sembari menunggu
antrian.
Pelayanan Buka – Tutup :
Senin – Jum’at (pukul 08.45 WIB – 23.00
WIB)
Sabtu (pukul 08.45 WIB – 18.00 WIB)
Minggu (pukul 14.00 WIB – 18.00 WIB)
5. Bebas berkreativitas dan berinovasi
Dengan fasilitas WIFI yang cukup
memadai,ditambah beberapa fasilitas internet dengan kabel LAN, memberikan
dampak terhadap pemustakan mampu menyelesaikan tugas-tugas mandiri ataupun
hal-hal yang memicu dan mendukung dalam berkreativitas. Bahkan Pustaka Unsyiah
juga memfasilitasi mahasiswa yang ingin berkreativitas melalui pentas panggung
mingguan, “Relax and Easy”. Setiap rabu setiap minggunya dengan durasi
30 menit, perpustakaan Unsyiah dimeriahkan dengan berbagai bakat mahasiswa
dengan aksi-aksi vokalnya maupun menghadirkan mahasiswa yang bertalenta sebagai
inspiring people.
6. Bebas memberikan masukan
demi kemajuan Pustaka Unsyiah
Terdapat program baru yang kabarnya
didesain oleh mahasiswa volunteer Pustaka tentang rating feeling saat akan
keluar dari Pustaka. Hal ini ditanggapi bahwa Pustaka Unsyiah tidak menutup
kemungkinan untuk mendengarkan masukan-masukan pemustaka yang mengharapkan
mampu menjadi perpustakaan yang terakreditasi Internasional. Beberapa masukan
dari riset yang penulis lakukan antara lain:
i )
“Saya rasa kurang tepat
apabila setiap masuk keperpus buku yang dipinjam harus dikembalikan terlebih
dahulu padahal belum jatuh tempo pengembalian.. mohon diberi tindakan yg lebih
tepat.. terimakasih”
ii )
Terus maju, lancarkan
internet, perbanyak ruang diskusi! Terus menjadi yang lebih baik!
iii )
Sepertinya kursi dan
sambungan listrik kurang
iv )
semoga pustaka unsyiah
tetap berjaya. semoga bisa buka 24 jam. semoga wifi semakin bagus
Tunggu apalagi !!! Jika ada yang masih tabu akan
kedekatannya dengan Perpustakaan Unsyiah, pastikan perpustakaan tersebut tempat
yang paling bebas dan sebebas-bebasnya . Dalam tanda kutip dimaksud bebas yang
tetap terkontrol terhadap pencitraan yang positif bagi pemustaka juga
pustakawan.
#Perpustakaan Unsyiah solusi bebas berkarya
keren riset dan ulasannya. ditunggu ulasan menarik lainnya Kak Lita 😜
BalasHapus