Warung Kopi Syiah Kuala bukti jejak Pengajar Muda

Foto bersama PM IM | Dari Kiri: Kak Deasi,
Kak Lid, Riyanti, Kk Nisa (PM), Bg Stoki (PM)
Lamdingin – Berkorban demi mencerdaskan bangsa adalah salah satu alasan kehadiran Pengajar Muda yang berasal dari berbagai daerah. Kesempatan mengenal bangsa Indonesia sesuai semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, merupaka peluang terbesar untuk menjadi inspirator  inspirator melalui langkah nyata di bidang pendidikan. Itulah tagline yang tercantum pada Indonesia Mengajar. 2 dari 6 orang Pengajar Muda (PM) yang hampir menjalani 4 bulan pengabdiannya di Aceh, sampai lebih duluan menyapa ibukota Provinsi Aceh, Rabu, 01 April 2015.


Warung kopi sebelum Makam Syiah Kuala, menjadi tempat pilihan Relawan Turun Tangan Aceh Mengajar (TUTA) mengikat silaturahmi bersama PM yang berasal dari provinsi berbeda tersebut. Panorama keindahan pondok dengan ketinggian sekitar 2 meter diatas air dan sejuknya hembusan angin, sejak petang hingga senja tiba, menjadi saksi kebersamaan yang ada sambil mencicipi hangatnya kopi dan gorengan yang tersedia. 
 
Nisa Ayu Lestari, Jurusan Ilmu Keperawatan Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada angkatan 2009 yang mengabdi di SDN 16 Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara. Juga Ananta Ranga permata Stokhorst yang mengabdi sebagai guru di SDN 25 Sawang, Kabupaten A. Utara menjadi pusat utama berbagi motivasi bersama.

Apakata mereka tentang Aceh ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Years Challenge: Perpustakaan Kami juga Perpustakaan Unsyiah

Dapat Wejangan Nasihat Khusus Saat Rektor Ke Pustaka Unsyiah