Ketika Matematika Dilema

Darussalam - Papan tertulis mulus oleh kapur putih itu, hari per hari terus diajari, kapan hari untuk mendidik? Senin : 1 + 5 = 6, Selasa : 2 + 4 = 6, Rabu : 3 + 3 = 6, Kamis : 0 + 6 = 6, Jum’at : “Ibu bohong ya? , Kok tiap hari berubah-ubah”?, (Sahut salah seorang peserta didiknya di SD).
Kata seorang dosen di sela bimbingan MK Perencanaan dini hari, di ruang perkuliahan lantai 2 pada bangunan tua yang sudah ada pasca TSUNAMI melanda Aceh 2006 lalu.


Berdasarkan data kemendikbud, Kurikulum 2013 mengarahkan para guru untuk mendidik peserta didik kepada pembangunan karakter insan yang jujur. Bagaimanakah improvisasi seorang guru matematika agar mampu menanamkan karakter kejujuran pada peserta didiknya?
Bahkan berbagai macam karakter lainnya, baik itu keadilan, tanggungjawab, kedisiplinan dan macam-macam.

Menilik kesenjangan yang ada saat ini, sebagai pribadi yang sedang menuntut pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi di Aceh, saya masih merasa kaku ketika berkecimpung didunia mendidik yang sama sekali belum saya dapatkan pada perbekalan yang ada dibangku kuliah selama ini.

Untuk itu, bersama Turun Tangan Aceh Mengajar yang sudah berlangsung 2 minggu lalu, mengembangkan cakrawala saya untuk betah latihan mendidik sejak dini dari dua lingkungan yang berbeda. Dengan simbolik sukarelawan tersebut, semoga hadirnya kebingungan, datangnya kekeliruan dan munculnya permasalahan akan menjadi solusi dalam tantangan kurikulum di Indonesia.

Mengupayakan pendidik unutk memunculkan idenya dari bekal yang ada. Salam Relawan !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Years Challenge: Perpustakaan Kami juga Perpustakaan Unsyiah

Dapat Wejangan Nasihat Khusus Saat Rektor Ke Pustaka Unsyiah

Warung Kopi Syiah Kuala bukti jejak Pengajar Muda